Bersama Bakir Pasaman Pupuk Indonesia Berhasil Raup Laba Rp5 Triliun Lebih


 Di bawah kepimpinan Direktur Khusus Bakir Pasaman, PT Pupuk Indonesia sanggup melesat. Bahkan juga berprestasinya melewati sasaran.

Dijumpai, di tahun 2021 lalu, PT Pupuk Indonesia kembali mencatat prestasi hasil pengecekan dengan prediket benar-benar memberikan kepuasan.

Bahkan juga, prestasi Bakir Pasaman bersama Pupuk Indonesia termasuk memberikan kepuasan.Prestasi itu sukses dicapai Pupuk Indonesia melalui beragam kerja operasional dan pengembangan yang sudah dilakukan Bakir Pasaman.

"Semua berpretasi yang baik sekali, dimulai dari produksi, pemasaran, kenaikan EBITDA, penghasilan, sampai keuntungan," ucapnya.

Bakir juga menguraikan performa produksi tahun 2021 yang capai 19,52 juta ton atau 100,7% dari sasaran RKAP 2021.

Dia menerangkan produksi pupuk meliputi 12,23 juta ton dan non-pupuk 7,22 juta ton yang terbagi dalam amonia, asam sulfat, dan asam fosfat.

Volume ini bertambah kalau dibanding aktualisasi produksi tahun 2020 yang capai 19,38 juta ton.

"Begitu halnya volume pemasaran tahun 2021 yang capai 14,11 juta ton atau 100,8% dari sasaran RKAP 2021. Rinciannya, pemasaran pupuk bantuan 7,92 juta ton, pupuk non-subsidi 4,99 juta ton, dan non-pupuk 1,19 juta ton (amoniak, asam sulfat, asam fosfat, dan beberapaya)," terangnya.

Bakir Pasaman menambah prestasi itu tidak lepas dari program alih bentuk usaha perusahaan.

Di mana Pupuk Indonesia sudah lakukan alih bentuk dari mulanya taktikc holding jadi activist holding.

Peralihan itu diikuti dengan sentralisasi beberapa sektor vital dengan arah untuk hasilkan nilai creation (nilai lebih) untuk holding atau perusahaan.

"Proses alih bentuk ini sukses menulis performa penghasilan saat sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA 2021 sejumlah Rp14,18 triliun," tuturnya.

Dia menjelaskan jika nilai ini jauh di atas aktualisasi EBITDA 2020 sejumlah Rp9,81 triliun.

Prestasi ini datang dari pemasaran bidang ritel, baik lewat Ritel Manajemen atau Program Makmur.

"Selanjutnya proses Inbound dan Outbound Suplai Chain sebagai dari hasil penyediaan bersama, sentralisasi marketing, dan hasil dari optimasi pengecekan asset," ucapnya.

Menurut Bakir Pasaman peralihan pola pikir perusahaan yang awalannya production centric jadi konsumen centric ikut memberi imbas positif.

Hal tersebut bisa dibuktikan dari bertambahnya performa pemasaran khususnya di pasar ritel.

Beberapa inovasi yang dikatakan Bakir Pasaman itu bisa dibuktikan menghasilkan prestasi yang positif.

Bila merujuk pada nilai penghasilan koalisi Pupuk Indonesia menembus sampai Rp78,6 triliun atau 107% dari sasaran RKAP 2021 cuma sejumlah Rp72,9 triliun.

Prestasi ini bertambah bila dibanding dengan penghasilan Rp71.87 triliun pada tahun 2020.

Bakir Pasaman menambah, di depan dia terus akan fokus pada konsumen setia dengan perkuat market share produk pupuk ritel.

Adapun salah satunya dengan tingkatkan pemasaran ritel lewat keuntungan dan loyalty program, ritel dan distributor excellence, rilis 1.000 kios ritel, peluasan program Makmur, dan lain-lain.

Untuk meluaskan market share ritel, Pupuk Indonesia terus meningkatkan diri lewat beberapa project vital untuk tingkatkan kemampuan produksi, efektivitas konsumsi energi, dan daya saing.

"Beberapa project yang hendak dikerjakan di beberapa wilayah di Indonesia," katanya.(*)


LihatTutupKomentar