Sinta duduk di teras rumahnya, menatap langit senja yang terlihat cantik di mata. Namun, tak ada yang bisa membuat hatinya senang. Ia terus memikirkan mantan kekasihnya, Ryan.
Sinta dan Ryan berpacaran selama 3 tahun. Namun, setelah lulus kuliah, Ryan memutuskan untuk pergi ke luar negeri untuk mengejar karirnya. Sinta mendukung keputusan Ryan, tetapi kenyataannya, jarak memisahkan mereka dan hubungan mereka menjadi sulit. Akhirnya, Ryan memutuskan hubungan mereka dan Sinta harus menerima kenyataan itu.
Sinta merenungkan saat-saat indah bersama Ryan. Saat mereka pertama kali bertemu, ketika Ryan menyelamatkan Sinta dari mobil yang hampir menabraknya. Mereka sering berkencan di taman, menikmati makanan ringan dan minuman bersama. Dan ketika mereka berdua menerima gelar sarjana mereka, mereka merayakan dengan pesta kecil bersama teman-teman.
Sinta tidak bisa menghilangkan perasaan rindu yang mendalam untuk Ryan. Dia ingin menghubungi Ryan dan meminta dia kembali. Tetapi dia tahu itu mustahil. Ryan telah pergi jauh dan memiliki hidup barunya.
Sinta bangkit dan pergi ke kamar. Dia membuka lemari dan melihat foto-foto mereka bersama. Wajah Ryan yang tampan dan senyumnya yang manis membuat hati Sinta sakit. Dia merasa kehilangan.
Sinta tahu dia harus berhenti merenungkan masa lalu dan mulai melangkah maju. Tapi, hatinya tak bisa berhenti merindukan Ryan. Dia berharap suatu hari nanti mereka akan bertemu lagi, dan mungkin saja, bisa memulai kembali hubungan mereka.
Sinta mengambil foto Ryan dari lemari dan memeluknya erat-erat. Dia mencium foto itu dan mengucapkan, "Aku kangen kamu, Ryan. Aku harap kamu bahagia di sana."