Tata Cara Sholat Idul Adha -Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Saudaraku Kaum Muslimin Rahimakumullah. Alhamdulillah, segala puji hanyalah milik Allah SWT, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Saudaraku seiman yang dimuliakan Allah, tidak terasa kita akan kembali berjumpa dengan hari yang agung, Hari Raya Idul Adha, hari raya kurban dan hari raya haji. Hari di mana umat Islam di seluruh dunia mengumandangkan takbir, tahlil, dan tahmid, mengagungkan Asma Allah yang Maha Besar. Salah satu amalan utama dan syiar Islam yang paling nampak pada pagi Hari Raya Idul Adha adalah pelaksanaan Sholat Idul Adha. Oleh karena itu, mari kita pelajari bersama dan pahami betul mengenai Tata Cara Sholat Idul Adha Lengkap dengan Bacaan dan Waktunya Sesuai Sunnah. Mengerti dan mengamalkan ini dengan benar adalah bentuk ketaatan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Jangan sampai momen mulia ini terlewat begitu saja tanpa kita tunaikan sholat Id dengan tata cara yang syar'i. Ingatlah, ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tapi ibadah yang memiliki tuntunan pasti dari Nabi kita Muhammad SAW.
Memahami Sholat Idul Adha: Keutamaan dan Hukumnya
Saudaraku sekalian, Sholat Idul Adha adalah salah satu ibadah yang sangat ditekankan dalam Islam. Hukumnya adalah Sunnah Muakkadah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Para ulama berbeda pendapat mengenai hukumnya, ada yang menyebutnya fardhu kifayah, bahkan ada yang mewajibkannya (fardhu 'ain) bagi laki-laki. Namun, pendapat jumhur (mayoritas ulama) menyatakan Sunnah Muakkadah, yang artinya sangat rugi jika ditinggalkan tanpa alasan syar'i.
Mengapa sholat ini begitu penting?
- Syiar Islam: Sholat Idul Adha merupakan salah satu syiar Islam yang paling agung, menunjukkan persatuan umat Islam dalam mengagungkan Allah.
- Mengikuti Sunnah Nabi: Melaksanakan sholat Id adalah bentuk nyata meneladani Rasulullah SAW yang senantiasa melaksanakannya setiap tahun.
- Berkumpul dan Silaturahim: Sholat Id biasanya dilaksanakan berjamaah di lapangan luas atau masjid besar, menjadi momen berkumpulnya kaum muslimin dan mempererat tali silaturahim.
- Mendengar Khutbah: Setelah sholat, ada khutbah yang berisi nasehat, pengingat, dan ilmu agama yang sangat bermanfaat bagi jamaah.
Jangan pernah remehkan ibadah ini! Ini adalah kesempatan emas yang Allah berikan setahun sekali untuk meraih pahala besar, menunjukkan ketaatan, dan memperkuat keimanan kita. Meninggalkannya begitu saja tanpa udzur yang dibenarkan syariat adalah tanda kelemahan iman yang perlu segera kita perbaiki.
Waktu Pelaksanaan Sholat Idul Adha Sesuai Sunnah
Ini juga penting, Saudaraku. Kapan waktu terbaik untuk melaksanakan Sholat Idul Adha? Berbeda dengan Sholat Idul Fitri yang dianjurkan sedikit diakhirkan, Sholat Idul Adha justru dianjurkan untuk disegerakan setelah waktu yang disyariatkan tiba.
- Waktu Dimulai: Waktu Sholat Idul Adha dimulai sejak matahari setinggi tombak (sekitar 15-20 menit setelah terbit matahari) hingga masuk waktu Zuhur.
- Waktu Terbaik: Berdasarkan Sunnah Nabi, waktu terbaik adalah setelah matahari terbit dan sinarnya mulai terlihat jelas, namun tidak terlalu siang. Tujuannya agar kaum muslimin memiliki waktu yang lebih panjang untuk menyembelih hewan kurban setelah sholat. Ini berbeda dengan Idul Fitri yang diakhirkan agar umat punya waktu lebih lama untuk membayar zakat fitrah.
Jadi, siapkan dirimu, jangan terlambat! Datanglah ke lokasi sholat lebih awal. Rasakan atmosfir pagi hari raya yang penuh berkah. Jangan sampai kita kehilangan momen takbir yang terus berkumandang sebelum sholat dimulai. Terlambat datang sholat Id itu bukan hanya kehilangan pahala berjamaah dari awal, tapi juga kehilangan banyak keutamaan dan keberkahan waktu.
Persiapan Menuju Sholat Idul Adha
Sebagai seorang muslim yang serius dalam beribadah, kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menyambut Hari Raya Idul Adha dan melaksanakan sholatnya. Persiapan ini bukan basa-basi, tapi bagian dari pengagungan syiar Allah. Apa saja persiapannya?
- Mandi (Ghusl): Sangat dianjurkan untuk mandi junub (mandi besar) sebelum berangkat sholat Id. Ini adalah sunnah untuk membersihkan diri secara fisik, menunjukkan kesucian dan kesiapan menghadap Allah.
- Memakai Pakaian Terbaik: Kenakan pakaian yang paling baik, bersih, dan rapi. Tidak harus baru, yang penting bersih dan pantas. Bagi laki-laki, dianjurkan memakai wangi-wangian (non-alkohol). Tujuannya adalah untuk menampilkan diri kita di hadapan Allah dalam keadaan terbaik, sekaligus menunjukkan kebahagiaan dan kegembiraan menyambut hari raya.
- Makan atau Tidak Makan Sebelum Sholat: Berbeda dengan Idul Fitri yang dianjurkan makan sebelum berangkat, pada Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu sebelum melaksanakan sholat. Rasulullah SAW biasanya baru makan setelah sholat Idul Adha, yaitu dari daging kurban. Ini juga sunnah yang perlu kita perhatikan.
- Mengumandangkan Takbir: Sejak malam Idul Adha (malam tanggal 10 Dzulhijjah) hingga imam naik mimbar untuk khutbah Id, dianjurkan untuk memperbanyak takbir. Lafazh takbir Idul Adha yang umum adalah:
"اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ"
("Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Illallah wallahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamd.")
Artinya: "Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan segala puji bagi Allah."Atau yang lebih panjang dengan tambahan: "Allahu Akbar kabiiraa, walhamdu Lillaahi katsiiraa, wa Subhanallahi bukratan wa ashiilaa..." dan seterusnya.
Perbanyaklah takbir ini di rumah, di perjalanan menuju tempat sholat, di tempat sholat sebelum dimulai. Hidupkan suasana hari raya dengan syiar ini!
- Berjalan Kaki dan Mengambil Jalan Berbeda: Dianjurkan berangkat menuju tempat sholat dengan berjalan kaki (jika memungkinkan dan tidak memberatkan) dan mengambil jalan yang berbeda saat pergi dan pulang. Ini adalah sunnah yang dicontohkan Nabi SAW, hikmahnya beragam, ada yang menyebut agar lebih banyak bertemu orang dan menyebarkan salam, atau agar lebih banyak tempat yang bersaksi atas langkah-langkah kita menuju kebaikan.
Persiapan ini menunjukkan kesungguhan kita dalam beribadah. Jangan malas! Syaitan selalu berusaha menghalangi kita dari kebaikan. Lawan godaan itu dengan persiapan yang matang!
NIAT Sholat Idul Adha
Setiap ibadah harus diawali dengan niat yang ikhlas karena Allah semata. Niat tempatnya di dalam hati. Melafazkan niat hukumnya sunnah, tujuannya membantu memantapkan apa yang ada di dalam hati.
Lafazh niat Sholat Idul Adha (untuk dibaca jika ingin melafazkannya) adalah:
- Jika menjadi Imam:
"أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلَّهِ تَعَالَى"
*(Ushalli sunnatan li 'Idil Adha rak'ataini imaaman lillahi ta'ala)*
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai imam karena Allah ta'ala." - Jika menjadi Makmum:
"أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُومًا لِلَّهِ تَعَالَى"
*(Ushalli sunnatan li 'Idil Adha rak'ataini makmuuman lillahi ta'ala)*
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai makmum karena Allah ta'ala." - Jika Sholat Sendirian (bagi yang berhalangan berjamaah):
"أُصَلِّي سُنَّةً لِعِيدِ الْأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى"
*(Ushalli sunnatan li 'Idil Adha rak'ataini lillahi ta'ala)*
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah ta'ala."
Ingat, niat di hati adalah yang utama. Pastikan di dalam hatimu terbesit keinginan yang tulus untuk melaksanakan Sholat Idul Adha semata-mata mencari ridha Allah, mengikuti perintah-Nya dan Sunnah Rasul-Nya. Jangan sampai niat kita salah, karena niat yang salah akan merusak seluruh amalan.
Tata Cara Sholat Idul Adha: Langkah Demi Langkah
Sekarang, kita masuk ke bagian terpenting, yaitu bagaimana melaksanakan Sholat Idul Adha itu sendiri. Ikuti langkah-langkah ini dengan penuh khusyuk dan pemahaman. Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat.
Rakaat Pertama:
- Berdiri dan Berniat: Berdiri menghadap kiblat dalam posisi siap sholat, lalu hadirkan niat Sholat Idul Adha di dalam hati.
- Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan setinggi telinga atau pundak sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Ini adalah takbir pembuka sholat (Takbiratul Ihram). Setelah takbir ini, haram melakukan hal-hal yang membatalkan sholat (seperti berbicara, makan, dll). Letakkan tangan di antara dada dan pusar (posisi bersedekap).
- Membaca Doa Iftitah: Setelah Takbiratul Ihram dan bersedekap, membaca doa Iftitah (doa pembuka sholat), seperti: "Allahu Akbar Kabiira wal Hamdu Lillahi Katsiira..." atau doa Iftitah lainnya yang biasa dibaca.
- Takbir Tambahan (Zawa'id): Inilah kekhasan Sholat Id. Setelah membaca doa Iftitah, Imam/jamaah melakukan takbir tambahan sebanyak tujuh (7) kali di rakaat pertama. Setiap kali takbir, sunnah untuk mengangkat tangan seperti saat Takbiratul Ihram, lalu menurunkannya dan kembali bersedekap. Di antara setiap dua takbir tambahan, disunnahkan membaca dzikir.
- Bacaan di Antara Takbir Tambahan (Rakaat Pertama): Setelah takbir pertama (selain Takbiratul Ihram), sebelum takbir kedua, dan seterusnya hingga takbir ketujuh, dianjurkan membaca:
"سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ"
*(Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaha illallah, wallahu Akbar)*
Artinya: "Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar."Penting: Ada juga riwayat yang menyebutkan bacaan lain atau tidak membaca apa-apa di antaranya, namun bacaan di atas adalah yang paling masyhur dan diamalkan banyak ulama. Jika tidak hafal atau bingung, fokus pada takbirnya dan mencoba membaca dzikir ini semampunya. Jangan sampai bingung malah tidak takbir sama sekali!
- Membaca Ta'awudz dan Basmalah: Setelah selesai takbir tambahan yang ketujuh, kembali bersedekap dan membaca Ta'awudz ("A'udzu billahi minasy syaithanir rajiim") dan Basmalah ("Bismillahirrahmanirrahim").
- Membaca Surat Al-Fatihah: Membaca Surat Al-Fatihah dengan khusyuk. Ini adalah rukun sholat.
- Membaca Surat Pilihan: Setelah Al-Fatihah, sunnah membaca surat Al-Qur'an. Dianjurkan membaca surat Surat Qaf (QS. 50) atau Surat Al-Qamar (QS. 54) di rakaat pertama, berdasarkan contoh Nabi SAW. Namun, jika tidak hafal, boleh membaca surat lain yang mudah, seperti Surat Al-A'la atau surat pendek lainnya. Bagi pemula, membaca surat yang mudah dihafal lebih baik daripada memaksakan diri membaca surat panjang tapi malah tidak khusyuk atau salah baca.
- Ruku': Setelah selesai membaca surat, mengangkat tangan (sunnah) sambil mengucapkan "Allahu Akbar" lalu membungkuk untuk ruku'. Punggung lurus sejajar dengan kepala. Membaca bacaan ruku' (misalnya: "Subhana Rabbiyal 'Adzim wa Bihamdih" 3x).
- I'tidal: Bangkit dari ruku' sambil mengucapkan "Sami'allahu liman Hamidah" (bagi imam dan yang sholat sendirian) atau "Rabbana wa lakal Hamd" (bagi makmum). Berdiri tegak kembali. Membaca bacaan i'tidal.
- Sujud: Turun dari I'tidal sambil mengucapkan "Allahu Akbar" untuk sujud. Dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung jari kaki menempel di lantai. Membaca bacaan sujud (misalnya: "Subhana Rabbiyal A'la wa Bihamdih" 3x).
- Duduk Antara Dua Sujud: Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan "Allahu Akbar" lalu duduk sebentar (duduk iftirasy). Membaca doa duduk antara dua sujud ("Rabbighfirli, warhamni, wajburni, warfa'ni, warzuqni, wahdini, wa 'aafini, wa'fu 'anni").
- Sujud Kedua: Kembali sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar" untuk sujud kedua. Membaca bacaan sujud.
- Berdiri untuk Rakaat Kedua: Bangkit dari sujud kedua sambil mengucapkan "Allahu Akbar" untuk berdiri tegak melanjutkan rakaat kedua.
Rakaat Kedua:
- Berdiri Tegak: Berdiri tegak di rakaat kedua, posisi bersedekap.
- Takbir Tambahan (Zawa'id): Di rakaat kedua, melakukan takbir tambahan sebanyak lima (5) kali. Setiap kali takbir, sunnah mengangkat tangan lalu menurunkannya dan kembali bersedekap.
- Bacaan di Antara Takbir Tambahan (Rakaat Kedua): Sama seperti rakaat pertama, di antara setiap dua takbir tambahan, dianjurkan membaca:
"سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ"
*(Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaha illallah, wallahu Akbar)*
Ingat: Lakukan ini sebanyak lima kali takbir tambahan di rakaat kedua.
- Membaca Basmalah: Setelah selesai takbir tambahan yang kelima, kembali bersedekap dan membaca Basmalah ("Bismillahirrahmanirrahim"). (Tidak membaca Ta'awudz lagi di awal rakaat kedua).
- Membaca Surat Al-Fatihah: Membaca Surat Al-Fatihah dengan khusyuk.
- Membaca Surat Pilihan: Setelah Al-Fatihah, sunnah membaca surat Al-Qur'an. Dianjurkan membaca surat Surat Al-A'la (QS. 87) atau Surat Al-Ghashiyah (QS. 88) di rakaat kedua, berdasarkan contoh Nabi SAW. Lagi-lagi, jika tidak hafal, boleh membaca surat lain yang mudah.
- Ruku', I'tidal, Sujud, Duduk Antara Dua Sujud, Sujud Kedua: Melaksanakan gerakan dan bacaan ruku', i'tidal, sujud pertama, duduk antara dua sujud, dan sujud kedua seperti pada rakaat pertama.
- Duduk Tasyahhud Akhir: Setelah sujud kedua di rakaat kedua, duduk untuk tasyahhud akhir (duduk tawarruk). Membaca bacaan tasyahhud akhir, shalawat atas Nabi, dan doa-doa setelah tasyahhud.
- Salam: Mengakhiri sholat dengan mengucapkan salam ke kanan (menoleh ke kanan) sambil mengucapkan "Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh" dan salam ke kiri (menoleh ke kiri) sambil mengucapkan "Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh".
Alhamdulillah, selesai sudah dua rakaat Sholat Idul Adha. Jangan terburu-buru bubar setelah salam! Ada bagian penting lainnya.
Bacaan-Bacaan Penting dalam Sholat Idul Adha
Untuk memperjelas, mari kita rangkum bacaan-bacaan kunci dalam Tata Cara Sholat Idul Adha Lengkap dengan Bacaan dan Waktunya Sesuai Sunnah, khususnya yang membedakannya dari sholat biasa:
1. Bacaan Saat Takbir Tambahan:
- Antara Takbir Tambahan (baik di Rakaat 1 atau 2):
"سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ"
*(Subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaha illallah, wallahu Akbar)*
Artinya: "Maha Suci Allah, dan segala puji bagi Allah, dan tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar."Bacaan ini dibaca setelah setiap takbir tambahan, sebelum takbir tambahan berikutnya. Jadi di Rakaat 1 dibaca 6 kali (antara takbir 1 & 2, 2 & 3, ..., 6 & 7). Di Rakaat 2 dibaca 4 kali (antara takbir 1 & 2, ..., 4 & 5).
2. Bacaan Surat-surat yang Disunnahkan:
- Setelah Al-Fatihah Rakaat Pertama: Surat Qaf (QS. 50) atau Surat Al-Qamar (QS. 54).
- Setelah Al-Fatihah Rakaat Kedua: Surat Al-A'la (QS. 87) atau Surat Al-Ghashiyah (QS. 88).
Memahami dan menghafal bacaan-bacaan ini akan menyempurnakan sholat Id kita sesuai Sunnah. Jika belum hafal surat-surat yang disunnahkan, jangan khawatir. Baca surat lain yang hafal, yang penting setelah Al-Fatihah membaca surat dari Al-Qur'an. Jangan tinggalkan rukun (Al-Fatihah) demi sunnah (surat pilihan).
Khutbah Setelah Sholat Idul Adha: Pentingnya Mendengarkan
Setelah salam Sholat Idul Adha, jangan langsung beranjak pergi! Ini keliru. Bagian penting lainnya adalah mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh khatib. Berbeda dengan sholat Jumat di mana khutbahnya sebelum sholat, pada Sholat Idul Adha khutbahnya setelah sholat.
Hukum mendengarkan khutbah Idul Adha adalah sunnah. Namun, para ulama sangat menganjurkan untuk mendengarkannya karena khutbah berisi nasehat, peringatan, pelajaran, dan doa yang sangat bermanfaat. Rasulullah SAW sendiri senantiasa memberikan khutbah setelah sholat Id.
Dengarkan dengan penuh perhatian, jangan berbicara, bermain ponsel, atau malah langsung pulang. Ambil pelajaran dari apa yang disampaikan khatib. Khutbah Idul Adha sering kali membahas tentang makna pengorbanan (Qurban), kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, pentingnya ketaatan, serta nasehat-nasehat keimanan lainnya yang sangat relevan dengan momen hari raya.
Hal-hal Sunnah Lain Terkait Sholat Idul Adha
Selain tata cara sholat dan khutbahnya, ada beberapa sunnah lain yang dianjurkan terkait dengan pelaksanaan Sholat Idul Adha:
- Bertakbir dalam Perjalanan: Mengumandangkan takbir sejak keluar rumah hingga sampai di tempat sholat.
- Tidak Sholat Sunnah Rawatib: Tidak ada sholat sunnah qobliyah maupun ba'diyah untuk Sholat Idul Adha. Nabi SAW tidak melaksanakannya. Namun, jika sholat Id dilaksanakan di masjid, boleh melaksanakan sholat tahiyatul masjid saat masuk masjid.
- Pergi Lebih Pagi: Dianjurkan berangkat lebih pagi agar mendapatkan shaf terdepan dan bisa memperbanyak takbir.
- Memberi Ucapan Selamat: Setelah selesai sholat dan khutbah, sunnah untuk saling memberi ucapan selamat hari raya, misalnya "Taqabbalallahu minna wa minkum" (Semoga Allah menerima amalan kami dan kalian).
- Menyaksikan Penyembelihan Kurban: Setelah sholat, sangat dianjurkan bagi yang berkurban untuk menyaksikan langsung proses penyembelihan hewan kurbannya.
Mengamalkan sunnah-sunnah ini akan menambah kesempurnaan ibadah Sholat Idul Adha kita.
Solusi untuk Kendala dalam Sholat Idul Adha
Saudaraku para pemula, mungkin ada kebingungan atau kekhawatiran saat akan melaksanakan Sholat Idul Adha, terutama terkait takbir tambahannya. Jangan panik! Islam itu agama yang mudah dan penuh rahmat. Berikut beberapa solusi untuk kendala umum:
- Bingung dengan Jumlah Takbir Tambahan: Jika lupa jumlah takbir tambahannya saat sholat berjamaah, cukup ikuti imam. Jangan terlalu memikirkan apakah imam salah hitung atau kamu salah hitung. Fokus pada mengikuti imam dan melengkapi rukun sholat. Jika sholat sendirian dan lupa, ambil jumlah yang paling kamu yakini atau jumlah yang paling sedikit dari perbedaan pendapat ulama (misalnya 3 kali takbir tambahan di rakaat pertama dan 3 kali di rakaat kedua, meskipun yang masyhur 7 dan 5). Yang penting sholat tetap dilanjutkan dan tidak dibatalkan. Allah Maha Tahu niat dan usahamu.
- Tidak Hafal Bacaan di Antara Takbir Tambahan: Jika belum hafal bacaan "Subhanallah walhamdulillah...", maka tidak apa-apa. Fokus pada takbirnya saja. Mengucapkan takbir tambahan adalah sunnah, adapun bacaan di antaranya adalah sunnah lagi. Jadi, jika belum hafal, cukup takbir "Allahu Akbar" di tempat yang ditentukan, lalu bersedekap sebentar sebelum takbir berikutnya. Jangan sampai tidak takbir sama sekali hanya karena tidak hafal bacaannya.
- Tidak Hafal Surat-surat yang Disunnahkan: Seperti sudah dijelaskan, baca surat lain yang hafal setelah Al-Fatihah. Prioritaskan membaca Al-Fatihah yang merupakan rukun. Membaca surat lain dari Al-Qur'an setelah Al-Fatihah sudah mencukupi.
- Terlambat Datang dan Sholat Sudah Dimulai: Jika datang terlambat dan imam sudah dalam takbir tambahan atau bahkan sudah membaca Al-Fatihah, langsung bergabung dalam shaf. Lakukan Takbiratul Ihram ("Allahu Akbar") sebagai takbir pertama, lalu ikuti gerakan imam. Jika imam sedang takbir tambahan, kamu bisa ikut takbir tambahan sebanyak yang tersisa dari hitungan imam (jika tahu persis) atau cukup takbir seperlunya lalu langsung bersedekap dan menunggu imam membaca Al-Fatihah. Jangan pusingkan takbir yang sudah terlewat, fokus pada melanjutkan sholat bersama imam. Nanti di rakaat kedua, sesuaikan dengan imam.
- Tidak Bisa Sholat Berjamaah di Lapangan/Masjid: Bagi yang berhalangan syar'i (sakit, wanita haid/nifas, musafir, dll) atau karena kondisi tertentu (seperti pembatasan di masa pandemi), Sholat Idul Adha boleh dilaksanakan di rumah, baik sendirian maupun berjamaah bersama keluarga. Tata caranya sama persis dengan sholat berjamaah di lapangan/masjid. Khutbahnya bisa diganti dengan saling memberikan nasehat singkat atau membaca materi khutbah.
Ingat, Saudaraku, Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Lakukan sholat Idul Adha ini semampumu dengan panduan Sunnah. Yang terpenting adalah kemauan dan niat tulus untuk beribadah.
Menutup dengan Harapan dan Doa
Demikianlah penjelasan mengenai Tata Cara Sholat Idul Adha Lengkap dengan Bacaan dan Waktunya Sesuai Sunnah yang bisa saya sampaikan sebagai panduan bagi kita semua, khususnya bagi para pemula. Semoga uraian ini mudah dipahami dan bisa diamalkan dengan baik.
Melaksanakan Sholat Idul Adha dengan benar adalah wujud syukur kita atas nikmat umur dan kesehatan yang Allah berikan hingga berjumpa kembali dengan hari raya yang mulia ini. Ini juga kesempatan untuk membersihkan diri, memohon ampunan, dan meningkatkan kualitas hubungan kita dengan Sang Pencipta. Jangan sia-siakan momen ini. Datanglah ke tempat sholat dengan hati yang bersih, niat yang tulus, dan busana terbaik.
Mari kita sambut Hari Raya Idul Adha dengan penuh suka cita dalam ketaatan. Semoga Allah SWT menerima seluruh amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang senantiasa istiqamah di jalan-Nya. Semoga kita semua bisa melaksanakan Sholat Idul Adha sesuai dengan Tata Cara Sholat Idul Adha Lengkap dengan Bacaan dan Waktunya Sesuai Sunnah yang telah diajarkan Nabi kita tercinta.
Taqabbalallahu minna wa minkum. Selamat Hari Raya Idul Adha. Mohon maaf lahir dan batin.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.