Cara sholat idul adha di rumah sesuai sunnah-Bismillahirrahmanirrahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Saudaraku kaum Muslimin wal Muslimat yang dirahmati dan dimuliakan Allah SWT. Hari Raya Idul Adha adalah salah satu hari paling agung dalam kalender Islam. Ia datang membawa keutamaan yang luar biasa, mengingatkan kita pada keteguhan iman Nabi Ibrahim AS dan keikhlasan Nabi Ismail AS, serta kemurahan rezeki dari Allah SWT melalui syariat qurban. Inti dari perayaan ini, selain ibadah qurban, adalah pelaksanaan sholat Idul Adha. Namun, dalam perjalanan hidup ini, seringkali ada saja kondisi yang membuat kita tidak bisa hadir di lapangan atau masjid untuk menunaikan sholat Id secara berjamaah bersama ribuan saudara seiman lainnya. Entah karena sakit, jarak yang terlalu jauh, kondisi darurat, atau mungkin ada sebab lain yang syar'i. Lantas, apakah ini berarti kita kehilangan kesempatan emas untuk meraih pahala sholat Idul Adha? Tidak, Alhamdulillah, Islam adalah agama yang mudah, tidak memberatkan.
Syariat kita yang indah ini memberikan kemudahan (rukhsah) bagi umatnya. Mayoritas ulama kontemporer, berdasarkan dalil-dalil dari Sunnah Nabi SAW dan pemahaman para sahabat, membolehkan pelaksanaan sholat Idul Adha di rumah bagi mereka yang berhalangan atau tidak memungkinkan sholat di tempat umum. Ini adalah solusi syar'i atas kesulitan yang mungkin dihadapi umat.
Maka dari itu, menjadi kewajiban kita untuk mengetahui dan memahami dengan benar, bagaimana tata cara sholat idul adha di rumah sesuai sunnah. Ini penting, agar ibadah yang kita kerjakan benar, sah, dan diterima di sisi Allah SWT. Jangan sampai kita melewatkan keutamaan sholat Idul Adha hanya karena ketidaktahuan atau keraguan. Artikel ini saya tulis, insya Allah, untuk memberikan panduan lengkap tata cara sholat idul adha di rumah sesuai sunnah dengan bahasa yang mudah dimengerti, khususnya bagi saudara-saudaraku yang mungkin baru belajar atau belum terbiasa melaksanakannya di rumah. Pahami baik-baik setiap langkahnya, dan laksanakanlah dengan penuh kekhusyu'an dan keikhlasan. Ini adalah tata cara sholat idul adha di rumah sesuai sunnah yang patut kita amalkan.
Kenapa Sholat Id Boleh Dilakukan di Rumah? Memahami Ruhsah dalam Syariat
Saudaraku seiman, perlu kita pahami bahwa pensyariatan sholat Id di lapangan atau masjid secara berjamaah adalah untuk menampakkan syiar Islam yang agung, menyatukan umat, dan mempererat tali silaturahim. Ini adalah bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dan memiliki pahala yang besar.
Namun, seperti yang saya sampaikan tadi, Islam tidak pernah membebani umatnya di luar batas kemampuannya. Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an (QS. Al-Baqarah: 286):
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."
Ini adalah prinsip dasar dalam syariat kita. Ketika ada udzur (halangan syar'i) yang membuat seseorang tidak bisa menjalankan ibadah pada bentuk yang paling utama, maka ada bentuk lain yang lebih ringan atau cara lain yang dibolehkan agar ibadah tersebut tetap bisa terlaksana.
Para ulama dari berbagai mazhab memiliki pandangan yang berbeda mengenai hukum sholat Id, ada yang mengatakan fardhu kifayah, fardhu 'ain, atau sunnah muakkadah. Namun, mayoritas ulama kontemporer dan banyak ulama terdahulu sepakat bahwa jika seseorang tidak bisa sholat Id secara berjamaah di lapangan atau masjid, maka dia disunnahkan untuk melaksanakannya di rumah, baik secara munfarid (sendirian) maupun berjamaah bersama anggota keluarganya.
Dasarnya antara lain adalah riwayat dari Anas bin Malik RA, seorang sahabat Nabi SAW. Ketika beliau tidak bisa menghadiri sholat Id bersama Rasulullah SAW, beliau mengumpulkan keluarganya dan sholat Id bersama mereka di rumahnya. Ini menunjukkan bahwa sholat Idul Adha bisa dilaksanakan di luar lokasi sholat Id yang umum, bahkan di kediaman pribadi.
Jadi, jangan ragu atau merasa ibadahmu tidak sah jika kamu sholat Idul Adha di rumah. Ini adalah kemudahan dari Allah, dan mengambil kemudahan itu juga merupakan bagian dari Sunnah, selama ada sebab yang dibenarkan syariat. Pahami ini baik-baik, Nak. Ini bukan menggampangkan urusan agama, tapi memanfaatkan rukhsah (keringanan) yang Allah berikan.
Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Adha
Persiapan Sebelum Melaksanakan Sholat Idul Adha di Rumah
Sebelum kita melangkah ke tata cara sholat idul adha di rumah sesuai sunnah yang sesungguhnya, ada beberapa persiapan yang dianjurkan dalam Sunnah Nabi SAW. Melakukan persiapan ini akan membuat ibadah kita lebih sempurna dan penuh makna.
- Menentukan Waktu Sholat Id:
Waktu sholat Idul Adha dimulai sejak matahari terbit setinggi tombak (kira-kira 15-20 menit setelah terbit) hingga masuk waktu Zhuhur. Sunnahnya, sholat Idul Adha dilaksanakan lebih awal dibandingkan sholat Idul Fitri. Ini untuk memberikan waktu yang lebih panjang bagi umat Islam untuk menyembelih hewan qurban setelah sholat. Maka, di rumah pun kita patut memperhatikan waktu ini. Jangan tunda-tunda hingga mendekati Zhuhur kecuali ada udzur. Usahakan dilaksanakan di pagi hari setelah waktu yang disunnahkan masuk. - Mandi Sunnah:
Seperti halnya persiapan sholat Jumat atau sholat Idul Fitri, mandi sebelum berangkat (atau sebelum melaksanakan sholat di rumah) sangat dianjurkan. Mandi ini bertujuan untuk membersihkan diri, menyucikan badan, dan menyegarkan diri saat akan menghadap Allah SWT. Ini adalah bentuk penghormatan kita kepada hari yang mulia dan kepada Allah yang akan kita sembah. - Mengenakan Pakaian Terbaik:
Hari Raya adalah hari berhias, namun bukan untuk sombong atau pamer, melainkan untuk menampakkan nikmat Allah dan rasa syukur. Dianjurkan memakai pakaian yang paling baik, bersih, dan rapi yang kita miliki. Bagi laki-laki, disunnahkan berwarna putih. Bagi perempuan, kenakanlah pakaian syar'i terbaikmu. Menghadap 'Raja dari Segala Raja' tentu sudah selayaknya kita berpenampilan terbaik. - Memakai Wangi-wangian (Bagi Laki-laki):
Menggunakan parfum atau wangi-wangian yang harum juga termasuk sunnah, khususnya bagi laki-laki. Ini menambah kekhusyu'an dan kenyamanan dalam beribadah. Tentu saja, bagi perempuan, penggunaan wewangian ini dianjurkan jika sholat di rumah dan tidak bercampur dengan laki-laki yang bukan mahram. - Makan Setelah Sholat (Bukan Sebelum):
Nah, ini bedanya dengan Idul Fitri! Sunnah pada Idul Adha adalah tidak makan atau minum apapun di pagi hari sebelum sholat, dan baru makan setelah selesai melaksanakan sholat Id. Hikmahnya, antara lain, agar kaum Muslimin yang berqurban bisa segera menikmati hidangan dari daging qurban mereka sendiri setelah sholat. Jadi, tahan dulu sarapan atau ngopi paginya ya, Nak. Makanlah setelah sholat selesai. - Menyiapkan Tempat Sholat:
Meskipun di rumah, siapkan tempat sholat yang bersih dan layak. Bisa di ruang tamu, ruang keluarga, atau bagian lain dari rumah yang memungkinkan. Jika sholat berjamaah dengan keluarga, aturlah shaf (barisan) sebagaimana mestinya: laki-laki di depan, anak laki-laki, lalu perempuan di belakang. - Memperbanyak Takbir:
Sejak malam Hari Raya Idul Adha (malam tanggal 10 Dzulhijjah) hingga khatib naik mimbar (atau hingga sholat dimulai jika di rumah), disunnahkan memperbanyak bacaan takbir, tahmid, dan tahlil. Lafaznya yang masyhur:
اَللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُ أَكْبَرُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُ أَكْبَرُ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa ilaaha illallah wallahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamd.
(Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, dan segala puji hanya bagi Allah).
Perbanyak takbir ini di rumah, di jalan (jika keluar rumah), atau di mana pun kamu berada. Ini adalah syiar yang menghidupkan suasana Idul Adha.
Dengan persiapan ini, jiwa dan raga kita insya Allah lebih siap untuk menghadap Sang Pencipta dalam sholat Idul Adha.
Langkah Demi Langkah: Tata Cara Sholat Idul Adha di Rumah Sesuai Sunnah
Sekarang, mari kita masuk ke bagian inti, yaitu praktik tata cara sholat idul adha di rumah sesuai sunnah. Baik sholat sendiri (munfarid) maupun berjamaah dengan keluarga, gerakan dasarnya sama. Perbedaannya hanya pada niat dan ada atau tidaknya Imam serta pengaturan shaf.
Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat. Tata caranya mirip dengan sholat wajib atau sholat sunnah lainnya, namun ada tambahan takbir (takbir zawa'id) yang menjadi ciri khas sholat Id.
Berikut adalah langkah-langkahnya, perhatikan baik-baik:
- Niat:
Niat itu letaknya di dalam hati. Ucapkan dalam hati bahwa kamu akan melaksanakan sholat sunnah Idul Adha dua rakaat karena Allah Ta'ala. Jika sholat sendiri, niatnya adalah sholat sunnah Idul Adha dua rakaat munfarid karena Allah Ta'ala. Jika menjadi Imam, niatnya sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai Imam karena Allah Ta'ala. Jika menjadi makmum, niatnya sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta'ala. Mengucapkan niat secara lisan tidak wajib, namun jika itu membantu memantapkan hati, silakan saja. Yang terpenting, niat di dalam hati harus kuat dan ikhlas. - Takbiratul Ihram:
Angkat kedua tangan sejajar bahu atau telinga, lalu ucapkan "Allahu Akbar" sambil menurunkan tangan ke posisi bersedekap (tangan kanan di atas tangan kiri) di dada atau perut. Ini adalah takbir pembuka, dimulainya sholat, dan hukumnya fardhu/rukun sholat. Setelah ini, tidak boleh lagi berbicara atau melakukan gerakan di luar gerakan sholat. - Membaca Doa Iftitah (Sunnah):
Setelah Takbiratul Ihram dan sebelum takbir tambahan, disunnahkan membaca doa Iftitah. Misalnya, doa yang diajarkan Nabi:
اَللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allahu Akbaru kabiiraa walhamdu lillahi katsiiraa wa subhaanallahi bukrataw wa'ashiilaa.
(Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang banyak hanya bagi Allah. Maha Suci Allah pagi dan petang).
Atau doa iftitah lainnya yang kamu hafal. Jika tidak hafal atau lupa, tidak mengapa, sholat tetap sah. - Takbir Tambahan di Rakaat Pertama (7 Kali):
Setelah membaca Doa Iftitah (atau setelah Takbiratul Ihram jika tidak membaca iftitah), lakukan takbir tambahan sebanyak tujuh kali di rakaat pertama. Setiap kali takbir, disunnahkan mengangkat tangan seperti Takbiratul Ihram, lalu menurunkannya lagi untuk bersedekap. Di sela-sela setiap takbir tambahan, disunnahkan membaca dzikir, misalnya:
سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ
Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallah wallahu Akbar.
(Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar).
Jadi, urutannya kurang lebih: Takbiratul Ihram -> Doa Iftitah (opsional) -> Takbir 1 (angkat tangan, Allahu Akbar) -> Dzikir -> Takbir 2 (angkat tangan, Allahu Akbar) -> Dzikir -> ... sampai Takbir ke-7. - Membaca Surat Al-Fatihah:
Setelah selesai tujuh kali takbir tambahan, bacalah Surat Al-Fatihah dengan tartil (perlahan dan benar). Membaca Al-Fatihah adalah rukun sholat. - Membaca Surat Pendek Setelah Al-Fatihah:
Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat atau ayat Al-Qur'an. Untuk sholat Id, disunnahkan membaca Surat Qaf (QS. 50) atau Surat Al-A'la (QS. 87) di rakaat pertama. Jika tidak hafal, baca surat lain yang kamu hafal. Jika sholat berjamaah di rumah, Imam mengeraskan bacaan Al-Fatihah dan surat setelahnya. Jika sholat sendiri, baca sendiri. - Ruku':
Setelah selesai membaca surat, angkat tangan ("Allahu Akbar"), lalu bungkukkan badan untuk ruku'. Punggung lurus, kepala sejajar dengan punggung, tangan memegang lutut. Baca doa ruku' (misalnya: Subhana Rabbiyal 'Adhim). - I'tidal:
Bangkit dari ruku' sambil mengucapkan "Sami'allahu liman hamidah" (bagi Imam atau yang sholat sendiri). Jika menjadi makmum, ucapkan "Rabbana wa lakal hamd". Berdiri tegak kembali. - Sujud Pertama:
Turun untuk sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Letakkan tujuh anggota badan di lantai: dahi dan hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kedua jari kaki. Baca doa sujud (misalnya: Subhana Rabbiyal A'la). Lakukan sujud dengan tuma'ninah (tenang). - Duduk Antara Dua Sujud:
Bangkit dari sujud pertama ke posisi duduk sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Duduklah dengan tuma'ninah. Baca doa duduk antara dua sujud (misalnya: Rabbighfirli warhamni...). - Sujud Kedua:
Sujud kembali untuk yang kedua kalinya sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Lakukan seperti sujud pertama. - Berdiri untuk Rakaat Kedua:
Bangkit dari sujud kedua sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dan bersedekap kembali untuk memulai rakaat kedua. Duduk istirahat sejenak (duduk iftirasy ringan) sebelum berdiri sempurna juga disunnahkan.
Rakaat Kedua: Melanjutkan Sholat
- Takbir Tambahan di Rakaat Kedua (5 Kali):
Setelah berdiri sempurna di rakaat kedua, lakukan takbir tambahan sebanyak lima kali. Sama seperti di rakaat pertama, angkat tangan setiap takbir dan bersedekap kembali. Di sela-selanya, disunnahkan membaca dzikir yang sama (Subhanallah walhamdulillah...).
Jadi, urutannya: Berdiri Rakaat Kedua -> Takbir 1 (angkat tangan, Allahu Akbar) -> Dzikir -> Takbir 2 (angkat tangan, Allahu Akbar) -> Dzikir -> ... sampai Takbir ke-5. - Membaca Surat Al-Fatihah:
Setelah selesai lima kali takbir tambahan, bacalah Surat Al-Fatihah dengan tartil. - Membaca Surat Pendek Setelah Al-Fatihah:
Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat atau ayat Al-Qur'an. Untuk rakaat kedua sholat Id, disunnahkan membaca Surat Al-Qamar (QS. 54) atau Surat Al-Ghashiyah (QS. 88). Jika tidak hafal, baca surat lain. - Ruku', I'tidal, Sujud (2 kali), Duduk Antara Dua Sujud:
Lakukan gerakan ruku', i'tidal, sujud dua kali, dan duduk antara dua sujud persis seperti di rakaat pertama. - Tasyahhud Akhir:
Setelah sujud kedua di rakaat kedua, bangkitlah dan duduk untuk tasyahhud akhir. Baca bacaan tasyahhud akhir (Attahiyyat...). - Salam:
Setelah selesai tasyahhud akhir, ucapkan salam menengok ke kanan (Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh) dan kemudian menengok ke kiri (Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh). Ini adalah akhir dari sholat.
Itulah tata cara sholat idul adha di rumah sesuai sunnah secara rinci. Kelihatannya banyak takbirnya ya? Memang begitu ciri khasnya. Tapi percayalah, jika sudah dipraktikkan satu-dua kali, insya Allah akan terasa mudah.
Setelah Sholat: Apakah Ada Khutbah di Rumah? Solusinya Bagaimana?
Salah satu pertanyaan yang sering muncul ketika sholat Idul Adha di rumah adalah: apakah tetap ada khutbah setelah sholat, seperti di masjid atau lapangan?
Jawabannya: Khutbah setelah sholat Idul Adha itu hukumnya Sunnah yang sangat dianjurkan jika sholat dilaksanakan secara berjamaah di tempat umum (masjid atau lapangan). Khutbah tersebut berfungsi sebagai nasihat, pengingat, dan pencerahan bagi jamaah yang berkumpul dalam jumlah besar.
Namun, jika sholat Idul Adha dilaksanakan di rumah, baik sendiri (munfarid) maupun berjamaah dengan keluarga, khutbah tidak wajib dan bahkan mayoritas ulama berpendapat khutbah tidak disunnahkan dalam konteks sholat Idul Adha di rumah secara munfarid. Mengapa? Karena khutbah itu fungsi utamanya untuk jamaah yang banyak.
Solusinya:
- Jika kamu sholat Idul Adha sendirian di rumah, maka setelah salam sholat, tidak ada khutbah. Langsung berdoa, berdzikir, dan melanjutkan aktivitas lainnya (seperti makan, berqurban jika mampu, silaturahim via telepon/online, dll).
- Jika kamu sholat Idul Adha berjamaah dengan anggota keluarga di rumah, maka setelah salam, boleh saja jika ada salah satu anggota keluarga (misalnya kepala keluarga atau yang dianggap paling memahami agama) memberikan nasihat singkat atau tausiyah kepada anggota keluarga lainnya. Namun, ini pun tidak wajib dan tidak harus mengikuti format khutbah Id di lapangan (dua khutbah duduk di antaranya, dll.). Cukup berupa nasihat kebaikan, pengingat makna Idul Adha, atau doa bersama. Ini adalah solusi praktis agar momen kebersamaan keluarga di hari raya tetap diisi dengan siraman rohani, tanpa memberatkan dengan keharusan khutbah formal.
Jadi, jangan bingung soal khutbah ya. Fokus utama sholat Idul Adha di rumah adalah pada pelaksanaan sholat dua rakaat dengan takbir-takbir tambahannya sesuai panduan tata cara sholat idul adha di rumah sesuai sunnah yang sudah dijelaskan di atas.
Catatan Penting dan Beberapa Solusi Jika Terjadi Kesalahan
Sebagai penutup, ada beberapa hal penting yang perlu diingat agar pelaksanaan tata cara sholat idul adha di rumah sesuai sunnah berjalan lancar dan kamu merasa tenang:
- Bagaimana Jika Lupa Jumlah Takbir Tambahan?
Ini seringkali menjadi kekhawatiran bagi pemula. Tenang, Nak. Takbir tambahan (takbir zawa'id) dalam sholat Id hukumnya adalah Sunnah, bukan rukun atau wajib sholat. Jika kamu lupa jumlahnya, entah kurang atau lebih, atau bahkan lupa sama sekali tidak melakukannya, sholat Idul Adha kamu tetap sah. Namun, tentu saja, usahakan untuk melaksanakannya sesuai sunnah (7 di rakaat pertama, 5 di rakaat kedua) untuk kesempurnaan pahala. Latihan akan membuatmu terbiasa. Jangan sampai keraguan soal jumlah takbir ini membuatmu batal sholat atau tidak jadi sholat sama sekali. Itu adalah tipu daya setan! Lanjutkan sholatmu. - Sholat Sendiri vs. Berjamaah dengan Keluarga:
Kedua cara ini sah dilakukan di rumah. Jika sholat berjamaah, pilihlah anggota keluarga yang paling paham agama dan bacaan Al-Qur'annya baik untuk menjadi Imam. Anggota keluarga lain menjadi makmum. Atur shaf dengan benar seperti dijelaskan sebelumnya. Sholat berjamaah di rumah bersama keluarga memiliki keutamaan tersendiri, menambah keakraban dan keberkahan di dalam rumah tangga. - Khushu' Adalah Kunci:
Apapun gerakannya, di manapun tempat sholatnya, yang terpenting adalah hati kita. Hadirkan hati saat sholat. Pahami bacaannya, resapi maknanya. Ingat bahwa kita sedang berdiri di hadapan Allah SWT. Kekhusyu'an itulah yang menjadikan sholat kita bernilai tinggi di sisi-Nya. - Sholat Idul Adha Sangat Mirip Sholat Wajib:
Jangan merasa sholat Id ini asing atau terlalu rumit. Gerakan ruku', sujud, i'tidal, duduk antara dua sujud, tasyahhud akhir, dan salamnya persis sama dengan sholat fardhu lima waktu yang biasa kita kerjakan. Perbedaan utamanya hanya pada tambahan takbir di awal setiap rakaat dan tidak ada adzan serta iqamah. Jika kamu sudah terbiasa sholat lima waktu, kamu pasti bisa melaksanakan sholat Idul Adha. - Ini Adalah Kemudahan, Bukan Pengganti Sholat di Masjid:
Perlu digarisbawahi, pelaksanaan sholat Idul Adha di rumah ini adalah rukhsah (keringanan) bagi yang berhalangan syar'i. Keutamaan sholat Id secara berjamaah di masjid atau lapangan dengan kaum Muslimin dalam jumlah besar tetaplah lebih utama dan dianjurkan jika tidak ada udzur. Panduan ini adalah solusi bagi mereka yang memang tidak bisa hadir di tempat umum.
Dengan memahami tata cara sholat idul adha di rumah sesuai sunnah ini, tidak ada lagi alasan bagi kita untuk meninggalkan sholat Idul Adha jika berhalangan ke masjid atau lapangan. Saudaraku yang dimuliakan Allah. Idul Adha adalah momentum istimewa. Syukuri nikmat bisa bertemu dengannya kembali. Laksanakan sholat Idul Adha dengan sebaik-baiknya, di manapun kamu berada, sesuai dengan tata cara sholat idul adha di rumah sesuai sunnah yang sudah kita bahas ini. Semoga setiap gerakan, setiap bacaan, dan setiap takbir kita diterima oleh Allah SWT sebagai bukti keimanan dan ketaatan kita. Semoga Allah memberkahi qurban kita (bagi yang berqurban) dan menjadikan Idul Adha kali ini penuh berkah, ampunan, dan kebahagiaan bagi kita semua.
Wallahu a'lam bish-shawab.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.